Karawang - Beragam cara dilakukan para Calon Legislatif (Caleg) untuk meraih simpati masyarakat dalam kesempatan Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 mendatang. Seperti yang dilakukan oleh Caleg DPR RI Jawa Barat Dapil 7 Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Dewi Ayu Trisna.
Blusukan ke wilayah-wilayah pemilihan tentu saja menjadi momen yang tidak akan pernah dilewatkannya. Saat melakukan konsolidasi di Dapil 4 yang meliputi Kecamatan Tempuran, Telagasari, Lemah Abang, dan Kecamatan Cilamaya Kulon, Dewi Ayu nampak akrab dengan masyarakat setempat. Bahkan tak segan dirinya menaiki mobil "odong-odong" bebaur langsung dengan masyarakat.
Senyuman yang ramah memang tak pernah hilang dari raut wajah caleg ini. Meskipun sesekali dirinya nampak terlihat kelelahan karena agenda sosialisasi pencalegannya yang semakin padat. Kepada Fakta Karawang, Wakil Bendahara Umum ini menuturkan, bahwa dirinya ingin membangun masyarakat Karawang dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Saya melihat Kabupaten Karawang ini kaya potensi untuk bisa bersaing dengan kota-kota besar lainnya. Hal tersebut tentunya harus di dorong dengan kebijakan strategis yang berpihak kepada rakyat. Dan saya sudah memiliki formulasi untuk itu," katanya, kepada Fakta Karawang.
Menurut Dewi, salah satu pondasi pertumbuhan tingkat ekonomi masyarakat dapat ditakar melalui IPM-nya. Oleh karenanya, meningkatkan IPM masyarakat Karawang dipandang perlu untuk menjadi program prioritas pembangunan.
"Terlebih lagi kami melihat Karawang sebagai kota yang terus tumbuh melalui potensi industrinya. Sehingga karawang harus memiliki kualitas SDM yang siap beradaptasi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, berbanding lurus dengan pertumbuhan industri yang ada," tuturnya.
Dengan mengusung jargon Berani, Amanah, serta Ikhlas, Dewi mengaku optimis dengan niatan pencalegannya akan mendapatkan dukungan penuh masyarakat. Terlebih Dewi sendiri mengaku tidak ingin menggumbar janji manis atau harapan kepada masyarakat. Ketika sekiranya janji manis tersbut tidak realistis dengan kondisi pembangunan yang ada.
Sehingga dalam setiap kegiatan sosialisasinya, Dewi mengaku akan lebih mengajak masyarakat untuk bisa bersama-sama melakukan perubahan pembangunan secara bersama. "Gak usah yang muluk-muluk, kita mulai dari diri kita saja, dengan melakukan up-grading skill. Sehingga menjadikan SDM kita yang handal dan siap bersaing. Dan saya sudah punya formulasi untuk itu," pungkasnya.
(cim)
sumber : Koran Metropolitik Fakta Karawang (edisi Rabu, 19 Maret 2014)